ttg langkah kita

Dilatar belakangi banyaknya opini di kepala–aku ingin kembali aktif menulis.

tapi tak semudah yg dikira, sebab tekad tak sekuat rasa kantuk-ho…ah, penglihatanku hanya 05 watt, fokus pikiranku kacau, alur tulisan g jelas dan plotnya berantakan…hah…hoah nyem..nyem-
sepersekian detik-aku mampir di alam mimpi…erghhjzzzz…zz.sepersekian detik bro-
lalu kesadaranpun kembali.

AKU HARUS MENULIS
bila hr ini t’ad tulisan krn ngantuk…hoah…nyem..nyem.mk bs dipastikan kedepannya alasan untuk tak menulis pasti bertambah dan kian berat, tekadpun terpupus. maka tak akan pernah ad tulisan yg lain.

itu adalah rumus pasti kawan-
“jika kau tak mampu menyingkirkan kerikil di langkah pertamamu, mk kau takkan pernah sampai di langkah ke 1000”

perjalanan akhir pekan ke Bukit Bangkirai BPP 100110 yg lalu, membuktikan rumus tsb.

setelah terlebih dulu kudu menempuh perjalanan darat via mobil kurang lbh 5 jam dr Batu Kajang. aku hrs mendakI sejauh 500 meter, dan setelahnya msh ada sekitar 325(mnurut tmnku hanya 283) anak tangga yg hrs di naiki.

dipertengahan tangga, dengan napas ngos-ngosan dan betis serasa digayuti anak gajah seberat 100 pon,sempat terpikir untuk berbalik turun….cape…ek bro.
— tp dsr anak ekonomi, teori “pengorbanan ttt untuk hsl sbsr-bsrnya” kadung melekat
— itung-itungan pun terjadi
pemandangan bgs spanjang p’jln-bensin (Rp)x penurunan vitalitas tubuh + rasa ketidak puasan= °penyesalan. Persamaannya adlh RUGI BESAR.

diputuskan untuk melanjutkan perjalanan -, hingga di anak tangga teratas…
wha..at…
di depan, terbentang canopy bridge(jembatan tajuk)dgn lebar kurang dari 50 cm,sepanjang 64 m yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 m.

tengok kiri kanan belakang …. daun mlulu….
lirik ke bawah…tinggi bangeet….
liat kedepan… eee jembatannya goyang2 kreot-kreot….wuih serem amir…beneran uji nyali ne…

itung-itungan terulang lagi- dan hasil ttp nunjukin kuadran minus, tak ada pilihan, langkahpun dilanjutkan…yup mulai…menyebrangi jembatan pertama, sampe di tengah2 jembatan mkn bergoyang, pandangan kbwh jauh lbh mengerikan,ditambahkan pragam pikiran nnegatif “kalo ne jjembatan talinya pputus…”,”misalnya p papan yg di depan aad yg lapuk…”, “seandainya…”, dan andai2 yg laen, perjalanan pun terasa amat panjang dan begitu menakutkan.

akhirnya sampai dipohon kedua. ternyata….tak semenakutkan yg dikira—mk tertaklukanlah canopy bridge:).ad kepuasan tersendiri. ad kebanggaan terpatri.Hore aq bkn pengidap highfobia :). dan saatnya untuk pulang.

meski melewati rute yg sama, ternyata perjalanan pulang terasa lbh mudah dan lbh ringan.

begitulah hidup kawan… bila kita memutuskan menyerah di awal-awal perjalanan. maka tak ada perubahan apapun- kita tak akan sampai di tujuan.

pun- jika kita tetap melangkah itu juga tak akan mudah, ada kalanya kita teramat lelah, tak sanggup melangkah, dan memutuskan berbalik mundur,itu wajar Bro-, bila saat itu tiba, beristirahatlah sejenak, cermati kembali langkah kita, sudah tepat kh pijakan yg kIta ambil. bila dirasa tepat melangkahlah kembali. namun jika tidak, carilh pijakan lain yg lbh kokoh,jgn dengarkan suara2 bernada pesimis. lalu lanjutkanlh melangkah.

jgn takut jatuh kawan, itulh yg kita sebut resiko.

dan tahukah kita bahwa resiko itu berbanding lurus dengan hasil.

So-teruslah melangkah kawan,krn itu artinya kita mkn dekat dgn tujuan.

dan akhirnya setelah berkali-kali menulis ulang, tulisan ini selesai pd pukul 01:15

Tinggalkan komentar